Friday, March 21, 2014

Perbedaan Berfikir dan Bernalar

Pengertian Berfikir
Pengertian dari berfikir sangatlah banyak, karena mengandung maksud dan tujuan untuk memecahkan masalah sehingga menemukan hubungan dan menentukan sangkut paut antara masalah yang satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, Secara Umum pengertian Berfikir adalah gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan-hubungan sesuatu yang menjadi ia tahu atau suatu kegiatan yang melibatkan otak kita bekerja.
Adapun Pendapat beberapa Ahli tentang pengertian berfikir antara lain :
Suriasumantri ( ed), 1983
Devinisi berfikir yang paling umum adalah berkembngnya ide dan konsep (Bochenski) didalam diri seseorang.
Drever (dalam Walgito, 1997 dikutip Khodijah, 2006:117)
Berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah.
Aliran- Aliran Psikologi 
  1. Aliran psikologi asosiasi
Aliran ini berpendapat bahwa berfikir itu adalah adanya tanggapan-tanggapan yang dilakukan oleh hukum asosiasi. Aliran ini berpendapat bahwa dalam alam kejiwaan yang penting adalah terjadinya, tersimpannya dan bekerjanya tanggapan-tanggapan. Tokoh utamanya ialah John Lock (1632-1704) dan Herbart (1770-1841).  
  
    2. Aliran psikologi behaviorisme

Aliran ini berpendapat, bahwa berfikir adalah gerakan-gerakan
reaksi yang dilakukan oleh urat syaraf dan otot-otot untuk bicara, seperti halnya bila kita mengucapkan “buah pikiran”. Jadi menurut aliran ini berfikir adalah berbicara. Yang paling penting menurut aliran ini adalah refleks. Refleks adalah gerakan atau reaksi tak sadar yang disebabkan adanya perangsang dari luar. Tokoh utamanya adalah John Broades Watson (178-1958).

    3. Aliran psikologi gestalt

Aliran psikologi gestalt memandang, gestalt yang teratur mempunyai peranan yang besar dalam berfikir. Aliran ini berpendapat bahwa proses berfikir seperti proses gejala-gejala psikis yang lain
(merupakan suatu kebulatan). Psikologi gestalt memandang berfikir  merupakan keaktifan psikis yang abstrak, yang prosesnya tidak dapat diamati dengan panca indra.
Buku “Psikologi Pendidikan”, Karangan: Drs.Sumadi Suryabrata, BA, MA, Ed.s, Ph.Dr, “Berpikir adalah proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya. Proses berpikir itu pada dasanya ada tiga langkah yaitu: 1).Pembentukan pengertian, 2).Pembentukan pendapat dan, 3).Penarikan kesimpulan.”

 Berpikir dan Bernalar
Menurut Sudarminta sesungguhnya berfikir lebih luas dari sekedar bernalar. Bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar ada tiga bentuk :
Induktif : proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum ( universal ) dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus ( particular ).
Deduktif : penarikan kesimpulan khusus berdasarkan hukum atau pernyataan yang berlaku umum.
Abduktif : penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui.
Kegiatan bernalar merupakan aspek yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi, menyamakan berfikir dengan bernalar, seperti dikatakan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep berfikir. Penalaran adalah kegiatan berfikir seturut asas kelurusan berfikir atau sesuai dengan hukum logika. Penalaran sebagai kegiatan berfikir logis belum menjamin bahwa kesimpulan ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti benar. Dalam bernalar memang belum ada benar – salah. Yang ada adalah betul – keliru, sahih atau tak sahih.
Jadi bernalar adalah bagian dari proses berfikir. 
 
PSIKOLOGI UMUM. Drs. Alex Sobur, M. Si.