TREN hunian 2011 masih mengacu pada tren tahun sebelumnya. Hunian bergaya
minimalis masih menjadi mainstream tahun depan. Tambahannya, konsep ramah
lingkungan bakal menyertai konsep minimalis tersebut.
Arsitek Briyan Talaosa mengatakan, tren gaya arsitektur
bangunan untuk 2011 tidak banyak yang berubah. Melihat dari
perkembangan desain yang ada di lapangan, tren minimalis masih bakal memiliki
nilai jual setahun ke depan.
Nilai jual dalam arti, lanjut dia, melihat animo masyarakat dalam memilih
hunian. Sampai ada satu kasus, salah satu developer yang cukup established atau
mapan terpaksa melakukan proses buy back, untuk menyelamatkan profit. Maksudnya
buy back adalah gaya-gaya rumah yang masih bercorak Mediteranian itu ternyata
di satu kluster tidak terjual banyak. Oleh developer itu dibeli kembali lalu
dirobohkan dan dibangun rumah dengan model baru, yaitu konsep minimalis.
Alasan mereka masih melihat tren minimalis sebagai tren ke depan, kata
Briyan, kalau dari biaya produksi model minimalis dengan gaya bangunan lain
kurang lebih sama. Tapi kalau dibilang tipe bangunan minimalis itu gampang, itu
salah karena minimalis itu minim detail. Artinya, kalau kita buat bentuk kotak,
berarti bentuknya harus benar-benar kotak.
Namun, akan seperti apakah minimalis pada 2011? Briyan mengungkapkan, minimalis untuk 2011 akan cenderung ke arah green minimalist. Green minimalist itu bukan sekadar memberikan taman artifisial di suatu bangunan rumah saja. Tetapi, lebih ke bangunan yang ramah lingkungan. Dalam arti, meminimalisasi efek rumah kaca, penggunaan material-material yang ramah lingkungan seperti penggunaan baja ringan. Contoh lain, menggunakan material yang sifatnya tidak merusak hutan, seperti kayu, logam, dan batu.
Bila perlu, ujar Briyan, pemanfaatan bahan-bahan material yang sudah ada mungkin lebih baik. Misalnya, akar pohon yang dibuat untuk meja.Saat ini sudah banyak menjadi wacana hingga ke supermarket, penggalangan untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan itu sudah ada. Anda bisa berdiskusi dengan Arsitek Rumah Anda.
Namun, akan seperti apakah minimalis pada 2011? Briyan mengungkapkan, minimalis untuk 2011 akan cenderung ke arah green minimalist. Green minimalist itu bukan sekadar memberikan taman artifisial di suatu bangunan rumah saja. Tetapi, lebih ke bangunan yang ramah lingkungan. Dalam arti, meminimalisasi efek rumah kaca, penggunaan material-material yang ramah lingkungan seperti penggunaan baja ringan. Contoh lain, menggunakan material yang sifatnya tidak merusak hutan, seperti kayu, logam, dan batu.
Bila perlu, ujar Briyan, pemanfaatan bahan-bahan material yang sudah ada mungkin lebih baik. Misalnya, akar pohon yang dibuat untuk meja.Saat ini sudah banyak menjadi wacana hingga ke supermarket, penggalangan untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan itu sudah ada. Anda bisa berdiskusi dengan Arsitek Rumah Anda.
Begitu pun dari segi desain, mulai dari ruangan dan bentuk lapisan tidak
berpatokan pada satu gaya. Namun, lebih menyesuaikan pada kebutuhan si
penghuni. Yang dimaksud green minimalist bukan hanya pemaksimalan tanaman saja,
tetapi sudah lebih dalam pemahamannya. Maksudnya, green minimalist itu sudah
sampai pada pemakaian bahan bangunan dan pengerjaan bangunan yang ramah
lingkungan.
Lebih dari itu, arsitektur bangunan gaya green minimalist bisa menjadi
budaya di dalam pemakaian peralatan rumah sehari-hari. Misalnya, pemakaian
listrik yang hemat, perlakuan air yang seperlunya, penggunaan lampu yang lebih
hemat energi, wattnya kecil tapi ambience-nya sama dengan lampu yang wattnya
lebih besar. Yang utama meminimalisasi penggunaan efek rumah kaca pada
bangunan. (lifestyle.okezone.com) – Artikel dikutip dari http://kerockan.blogspot.com/2011/01/green-minimalis-gaya-arsitektur.html.
(3 Oktober 2013)
Analisis:
Dari artikel diatas yang membahas mengenai tren
gaya bangunan yang disertai dengan konsep ramah lingkungan. Tren ini tidak
dipungkiri masih digandrungi hingga kini, di hampir memasuki bulan-bulan
penghujung tahun 2013. Perlaku konsumen Indonesia yang cenderung mengikuti tren
terbaru atau yang sedang booming, membuat para pemasar atau penggagas
sebuah ide melakukan cara alternatif promosi lain yakni dengan melalui media
internet. Karena internet kini kian mudah diakses, sehingga jika seseorang
mampu membuat trend mark yang hangat diperbincangkan maka peluang pasar
fisik pun akan terbuka lebar. Yang kemudian menjadi trend setter. Begitu
pun sebaliknya jika seseorang mampu mem-blow up produk yang
ditawarkannya melalui promosi langsung dan atau pemasaran langsung kepada konsumen, maka akan
timbul permintaan barang/ jasa dengan jasa pengiriman atau dengan layanan online.
Seperti pada contoh artikel diatas yang menyertakan
konsep Green Minimalist, dimana tak hanya desain yang minimalis, namun dari
segi pemanfaatan barang yang juga ramah lingkungan. “..Briyan mengungkapkan,
minimalis untuk 2011 akan cenderung ke arah green minimalist. Green minimalist
itu bukan sekadar memberikan taman artifisial di suatu bangunan rumah saja.
Tetapi, lebih ke bangunan yang ramah lingkungan. Dalam arti, meminimalisasi
efek rumah kaca, penggunaan material-material yang ramah lingkungan seperti
penggunaan baja ringan. Contoh lain, menggunakan material yang sifatnya tidak
merusak hutan, seperti kayu, logam, dan batu..”. Konsep ramah lingkungan ini
tentu menjadi nilai plus dimata konsumen, karena konsep tersebut membuat banyak
penghematan dari segi bahan baku dan tentunya biaya, namun juga konsumen dapat
turut berpartisipasi dalam usaha menghadapi Global Warming. Tentu istilah
ini sudah tidak asing lagi karena bumi kini sedang menguji kecintaan manusia terhadap
alam. Lagi-lagi karena terkait dengan isu hangat mengenai Global Warming,
maka konsep Green Minimalist ini semakin mempengaruhi perilaku konsumen.
Kesimpulan,
bahwa perilaku konsumen dalam memilih sebuah produk barang/jasa
dipengaruhi terhadap sebuah tren yang sedang berlaku di masyarat.
No comments:
Post a Comment